Memanfaatkan Data sebagai Aset Berharga bagi Bisnis di Indonesia
Data dapat dikatakan sebagai aset berharga bagi bisnis di Indonesia. Dalam era digital seperti sekarang ini, data menjadi salah satu faktor kunci dalam mengoptimalkan kinerja perusahaan. Sebagai pemilik bisnis, kita harus mampu memanfaatkan data dengan baik agar dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi bisnis kita.
Menurut CEO Google Sundar Pichai, “Data is like garbage. You’d better know what you are going to do with it before you collect it.” Ungkapan ini menunjukkan betapa pentingnya strategi dalam memanfaatkan data. Kita harus memiliki tujuan yang jelas dalam mengumpulkan data serta mampu menganalisanya dengan baik.
Di Indonesia sendiri, sudah banyak perusahaan yang mulai memanfaatkan data sebagai aset berharga bagi bisnis mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Founder Tokopedia, William Tanuwijaya, “Data is the new oil. It’s valuable, but if unrefined it cannot really be used.” Tokopedia merupakan salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia yang sukses berkat strategi pemanfaatan data yang baik.
Selain itu, menurut Co-Founder Gojek, Nadiem Makarim, “Data is a precious thing and will last longer than the systems themselves.” Gojek juga merupakan salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang sukses berkat strategi pemanfaatan data yang baik. Mereka mampu mengumpulkan data dari pengguna mereka dan menggunakannya untuk mengoptimalkan layanan mereka.
Dengan memanfaatkan data sebagai aset berharga, bisnis di Indonesia dapat menjadi lebih efisien dalam pengambilan keputusan, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sebagai pemilik bisnis, mari kita mulai memanfaatkan data dengan baik agar bisnis kita dapat terus berkembang dan bersaing di era digital ini.